

Komitmen JLH Menuju Target 1.000 Sarjana Pertanian Demi Kemandirian Bangsa
News - Aras Atas | KUPANG – Visi besar Yayasan JHL Merah Putih Kasih untuk mencetak 1.000 sarjana pertanian dalam lima tahun hampir rampung. Sebanyak 100 mahasiswa dari dua kampus di Nusa Tenggara Timur resmi menjadi penerima terbaru program beasiswa ini.
Bertempat di Universitas Nusa Cendana (Undana), Rabu (2/7), penandatanganan kerja sama dilakukan antara JHL Foundation, Undana, dan Universitas Nusa Nipa (Unipa). Kolaborasi ini menjadi bukti nyata pendekatan lintas sektor untuk mencerdaskan anak bangsa melalui jalur pendidikan pertanian.
Beasiswa yang diberikan mencakup biaya kuliah penuh dan biaya hidup hingga mahasiswa menyelesaikan studinya. Jerry Hermawan Lo, pendiri yayasan, hadir langsung menyampaikan niat tulusnya di depan mahasiswa dan pimpinan kampus.
“Saya mengucapkan terima kasih karena beasiswa yang kami berikan diterima dengan baik,” ucap Jerry Hermawan Lo, disambut tepuk tangan hadirin.
Pernyataan itu tidak sekadar formalitas. Ia disampaikan di tengah pencapaian luar biasa: lebih dari 800 beasiswa sudah disalurkan ke berbagai kampus, dari barat hingga timur Indonesia. Ini adalah kerja konkret, bukan sekadar wacana bantuan.
Jerry berbicara dari keresahannya akan potensi besar Indonesia yang bisa direnggut jika tidak dikelola oleh SDM dalam negeri. Pandangannya tajam, menyasar langsung akar persoalan pembangunan nasional.
“Karena saya melihat Indonesia mempunyai potensi sumber daya alam yang baik. Lantas kita ini mempunyai market yang sangat besar, negara-negara lain sangat iri melihat Indonesia. Mereka ingin sekali mencaplok Indonesia kalau tidak diperbaiki kualitas sumber daya manusianya,” ucap dia.
Ketika banyak pihak menaruh perhatian pada sektor formal lain, Jerry justru memilih pertanian. Alasannya sederhana tapi dalam: karena pertanian bisa langsung diterapkan dan menghasilkan, bahkan sebelum mahasiswa lulus.
“Kenapa saya harus di pertanian. Karena inilah yang cocok bagi saya untuk Indonesia. Kenapa saya tidak di kedokteran? Sebab kalau di kedokteran mahasiswanya tidak bisa buka praktik sebelum lulus. Tapi kalau mahasiswa pertanian, sebelum lulus pun bisa langsung mempraktekkan dan memiliki nilai tambah untuk pertanian,” kata Jerry.
Ia kemudian memetakan dengan gamblang lima syarat mutlak kemajuan pertanian Indonesia: kekayaan alam, infrastruktur, kepastian hukum, SDM, dan kehadiran investor. Empat dari lima sudah dimiliki Indonesia. Hanya SDM yang belum diberdayakan secara maksimal.
“Jadi, tujuan saya memberikan beasiswa tidak lain hanya untuk membangun negeri dengan membekali ilmu para SDM muda agar nantinya bisa membuat pertanian Indonesia menjadi lebih maju,” sambungnya.
Pernyataan Jerry tidak berhenti sebagai motivasi. Ia diiringi langkah nyata dan sistematis, menyasar kampus pertanian dari barat ke timur. Beasiswa terbaru untuk 80 mahasiswa Undana dan 20 dari Unipa jadi bukti lanjutan bahwa komitmen ini bukan retorika.
![]() |
Jerry Hermawan Lo (kanan) setelah menandatangi Moau dan Perjanjian Kerjasama dengan Rektor Universitas Nusa Cendana Maxs U. E. Sanam |
Rektor Undana, Maxs U. E. Sanam, mengapresiasi kunjungan Jerry sebagai kunjungan yang bukan hanya membawa nama besar, tapi membawa kasih nyata bagi dunia akademik.
“Satu kehormatan dan kebahagiaan bagi kami bapak Jerry menerima kunjungan, mungkin ini yang pertama kali. Kami menerima urunan kasih,” tuturnya.
Ia menambahkan bahwa bantuan ini menjawab kenyataan pahit: banyak mahasiswa tidak tamat karena terbentur biaya. Hadirnya JHL Foundation mengisi kekosongan yang tidak bisa ditanggung negara sendiri.
“Tentu kita sangat bersyukur sekali ada pihak dengan hati yang lapang berkontribusi untuk membantu kami membantu untuk mengatasi persoalan finansial terkait dengan dukungan bagaimana mahasiswa kami untuk menyelesaikan kuliahnya,” lanjutnya.
Di pihak lain, Rektor Unipa, Yonas K. G. D. Gobang menyampaikan bahwa beasiswa ini bukan hanya menyentuh mahasiswa, tetapi juga keluarga mereka yang sedang berjuang, bahkan yang telah tiada.
“Kami yakin bahwa mereka dan orangtuanya, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal, tentu membutuhkan pelurah kasih. Mereka membutuhkan ini untuk melanjutkan seperti mereka, hingga tuntas, hingga menjadi sarjana. Karena itu, sekali lagi kami mengucapkan syukur dan terima kasih,” ucapnya.
Sementara itu, Johan Sembiring selaku Direktur Program Beasiswa menegaskan bahwa program 1.000 sarjana pertanian akan segera tuntas. Hanya tersisa dua atau tiga kampus lagi yang akan menjadi sasaran akhir program.
“Jadi, tinggal 2 atau 3 kampus lagi, JHL Foundation akan tuntas memberikan 1.000 beasiswa mahasiswa pertanian,” kata Johan.
“Semoga apa yang ditaburkan hari ini untuk 100 mahasiswa Universitas Nusa Cendana dan Universitas Nusa Nipa, pada waktunya akan berbuah dan memberikan manfaat untuk lebih banyak orang. Terutama bagi Nusa dan Bangsa,” tutup Johan.
Komentar
Gabung dalam percakapan