News.arasatas.com

Donasi untuk Pengembangan Literasi

Bagikan donasi Anda untuk mendukung pengembangan Pustaka Buku dan Riset Literasi Aras Atas.

QR Code Neobank
Ayah Juliana Marins Kritik Keras Layanan Pariwitas di Indonesia
Ayah Juliana Marins Kritik Keras Layanan Pariwitas di Indonesia

Duka Orang Tua Juliana Saat Pemakaman Anaknya

"Negara yang bergantung pada pariwisata seharusnya memiliki struktur penyelamatan yang layak," – Manoel Marins (Ayah Juliana

News - Aras Atas | Suasana haru mewarnai pemakaman Juliana Marins, pendaki asal Brasil yang tewas usai terjatuh di kawasan Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat, Indonesia. Dalam prosesi pemakaman yang berlangsung pada Jumat (4/7/2025) di Niterói, ayah korban, Manoel Marins, menyampaikan kritik tajam terhadap lambannya penanganan penyelamatan oleh otoritas Indonesia.

Juliana ditemukan meninggal dunia setelah dinyatakan hilang selama empat hari dalam pendakian di Gunung Rinjani. Ia diduga tergelincir di jalur curam saat sedang mendaki bersama pemandu. Proses evakuasi dilaporkan memakan waktu lama, dengan keterbatasan alat dan medan yang sulit menjadi kendala utama.

Dalam pernyataan kepada media Brasil, Manoel Marins menyebut insiden ini mencerminkan kelalaian dan buruknya kesiapan sistem penyelamatan di Indonesia.

“Ini soal ketidaksiapan dan sikap abai terhadap nyawa manusia. Ini adalah soal kelalaian dan buruknya layanan di negara itu.” Kata Manoel kepada media Brasil, dikutip dari Agência Brasil, Jumat (4/7).

Pihak keluarga menyebut bahwa helikopter penyelamat tidak tersedia di Pulau Lombok dan harus dipinjam dari perusahaan tambang di Pulau Jawa. Keterlambatan tersebut diyakini menjadi faktor penting yang memperburuk situasi korban.

“Saya pergi ke sana untuk membawa anak saya kembali dalam keadaan hidup. Saya tidak berhasil, Waktu tanggap sangat menentukan, dan mereka tidak siap.” ucap Manoel, dikutip dari CNN Brasil.

Kasus ini menyoroti kembali persoalan kesiapan destinasi wisata di Indonesia dalam menghadapi kondisi darurat. Gunung Rinjani merupakan salah satu tujuan pendakian paling populer di Asia Tenggara, dengan ribuan wisatawan asing berkunjung setiap tahunnya.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari Kementerian Pariwisata Indonesia terkait insiden ini. Namun, Balai Taman Nasional Gunung Rinjani menyatakan sedang melakukan evaluasi terhadap sistem keamanan dan jalur pendakian.

Sementara itu, publik di Brasil menyuarakan simpati dan dukungan terhadap keluarga Juliana melalui media sosial. Tagar #JustiçaPorJuliana menjadi trending sebagai bentuk tuntutan agar ada pertanggungjawaban dan perbaikan sistem ke depan.|a.a

Baca juga:

Komentar

Gabung dalam percakapan