

Hangatnya Presiden RI dan Prancis Abadikan Kunjungan di Situs Bersejarah
News - Aras Atas | Nasional — Ada yang tak biasa dalam kunjungan resmi Presiden Prancis Emmanuel Macron ke Indonesia. Di tengah suasana formal, Presiden Prabowo Subianto justru memecah keheningan dengan gaya bersahabat, mengajak selfie bersama sang tamu negara dan wartawan di Candi Borobudur.
Borobudur menjadi saksi momen langka antara dua pemimpin dunia. Usai meninjau situs Buddha terbesar di dunia itu, Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Emmanuel Macron menyempatkan diri berinteraksi hangat dengan para wartawan yang meliput kunjungan tersebut. Di tengah agenda kenegaraan yang biasanya kaku, justru muncul kejutan menyenangkan.
“Pak Presiden, Pak, foto selfie Presiden!” seru para wartawan saat rombongan hendak meninggalkan lokasi.
Menanggapi seruan itu, Prabowo yang dikenal santai dan penuh selera humor, langsung berkelakar dan sempat memperagakan gerakan silat. Momen itu disambut gelak tawa, dan suasana makin cair ketika Macron ikut tersenyum dan bergabung dalam sesi foto bersama. Menariknya, anak Prabowo, Didit Hediprasetyo, juga turut mengabadikan suasana menggunakan ponselnya.
Momen ini menjadi sorotan karena memperlihatkan sisi personal seorang kepala negara dalam suasana diplomatik. Prabowo dan Macron, bersama para wartawan, membaur dalam kebersamaan yang terasa jujur dan humanis, memperkuat kesan bahwa diplomasi juga bisa terjadi dalam bentuk sederhana: berfoto bersama.
“Terima kasih, Pak Presiden!” seru para wartawan serempak usai sesi foto, menunjukkan kedekatan emosional yang jarang tampak di forum internasional.
Kunjungan Macron ke Candi Borobudur sendiri bukan sekadar wisata budaya. Presiden Prabowo secara khusus menyusun agenda tersebut untuk memperkenalkan kekayaan peradaban Indonesia, sekaligus menjalin kedekatan strategis dalam kerangka kerja sama bilateral kedua negara.
“Suatu kehormatan besar kami menerima kunjungan Yang Mulia di situs bersejarah ini, yang merupakan mahakarya peradaban dan telah ditetapkan UNESCO sebagai warisan budaya dunia yang kaya akan sejarah dan makna spiritual,” ujar Prabowo dalam konferensi pers sebelumnya.
Kehadiran Macron dan respons positif yang ia tunjukkan menunjukkan bahwa diplomasi hari ini tidak hanya dibangun lewat ruang perundingan. Borobudur, sebagai simbol kearifan dan toleransi Nusantara, menjadi panggung bagi diplomasi budaya yang memikat dan menyentuh hati.
Isu hubungan strategis Indonesia–Prancis sendiri mulai menguat sejak beberapa tahun terakhir, terutama di bidang pertahanan, energi bersih, dan kebudayaan. Kunjungan ini menegaskan komitmen kedua negara untuk memperluas kerja sama berbasis nilai-nilai global dan penghargaan atas warisan lokal.
Dalam lanskap geopolitik Asia Tenggara yang semakin dinamis, pendekatan personal seperti ini menjadi aset penting. Di tengah ketegangan global, gestur humanis Prabowo dan Macron di Borobudur memperlihatkan bahwa politik luar negeri juga tentang membangun kedekatan hati, bukan sekadar kebijakan di atas kertas.|a.a
Komentar
Gabung dalam percakapan