News.arasatas.com

Donasi untuk Pengembangan Literasi

Bagikan donasi Anda untuk mendukung pengembangan Pustaka Buku dan Riset Literasi Aras Atas.

QR Code Neobank
Buruh Indonesia Serukan Hentikan Genosida di Palestina
Buruh Indonesia Serukan Hentikan Genosida di Palestina
Buruh Indonesia desak hentikan perang, dukung kemerdekaan Palestina, dan hapus hak veto PBB

77 Tahun Nakba, ABIAPP Desak Dunia Wujudkan Perdamaian Abadi

News - Aras Atas | Jakarta, 15 Mei 2025 — Ribuan buruh dari berbagai federasi dan konfederasi yang tergabung dalam Aliansi Buruh Indonesia Anti Perang dan Penjajahan (ABIAPP) turun ke jalan.

Aksi ini digelar untuk memperingati 77 tahun tragedi Nakba, pengusiran paksa warga Palestina oleh zionis Israel sejak 1948, yang hingga kini belum berakhir.

"Kami mengutuk genosida dan pendudukan ilegal zionis Israel atas 78% tanah Palestina, serta serangan brutal yang terus berlangsung di Gaza dan Tepi Barat," tegas ABIAPP.

Para buruh juga menuntut Israel dibawa ke pengadilan internasional atas kejahatan perang dan mendesak AS serta Inggris berhenti mendukung pembantaian rakyat Palestina.

ABIAPP menganggap perang sebagai sumber kehancuran umat manusia. Buruh jadi korban, baik karena kehilangan pekerjaan, waktu, hingga nyawa.

Selain mengecam perang, ABIAPP menyoroti kegagalan PBB yang dianggap tidak netral dalam konflik, terutama karena hak veto lima negara anggota tetap.

"Kami menuntut dihapuskan hak veto di Dewan Keamanan PBB yang telah menjadi penghalang utama terciptanya keadilan dan perdamaian dunia," lanjut mereka.

ABIAPP menyampaikan lima sikap resmi:

1. Hentikan perang dan ciptakan perdamaian dunia.
2. Stop genosida di Gaza Palestina.
3. Hapus hak veto di Dewan Keamanan PBB.
4. Desak pemerintah Indonesia bela Palestina sesuai UUD 1945.
5. Perkuat dukungan global untuk kemerdekaan Palestina.

Gerakan ini juga mengajak buruh dunia menyatukan suara melawan penjajahan, dan menolak seluruh bentuk agresi, baik militer, ekonomi, maupun budaya.

ABIAPP menutup aksinya dengan seruan kuat: "Suara kaum pekerja untuk perdamaian harus didengar dan diindahkan. Dunia yang adil dan damai adalah hak semua umat manusia." |a.a

Baca juga:

Komentar

Gabung dalam percakapan

Aras Atas